Deras kudengar hujan yang turun malam ini
Seolah sang hujan senang melihatku
Yang sedang bermuram durja ini
Akhir-akhir ini kau nampak begitu baik padaku
Hari ini pun begitu
Kau tersenyum padaku lagi
Hatiku terasa dimanja akan kebaikanmu
Hingga tak kusadari
Diriku semakin jatuh cinta padamu
Namun sayang ternyata seperti itu
Diriku hanya seorang teman dimatamu
Kebaikan yang kau berikan telah kusalah artikan
Hingga hatiku merasa dibohongi
Sedih hatiku tuk mengingat-ingat kembali
Apa yang telah terjadi dihari ini
Awan mendung telah tutupi hatiku yang sedih ini
Kilat kilat yang menyambar dan petir yang bergemuruh
Terasa bagai sebuah pedang yang menusuk-nusuk batinku
Kesedihanku bukan untuk dirimu
Karena kusadari dirimu bukanlah untukku
Ku tak pantas tuk mencintaimu
Meski harapan tetap ada namun
Harapan itu tak lagi jadi harapanku
Seolah sang hujan senang melihatku
Yang sedang bermuram durja ini
Akhir-akhir ini kau nampak begitu baik padaku
Hari ini pun begitu
Kau tersenyum padaku lagi
Hatiku terasa dimanja akan kebaikanmu
Hingga tak kusadari
Diriku semakin jatuh cinta padamu
Namun sayang ternyata seperti itu
Diriku hanya seorang teman dimatamu
Kebaikan yang kau berikan telah kusalah artikan
Hingga hatiku merasa dibohongi
Sedih hatiku tuk mengingat-ingat kembali
Apa yang telah terjadi dihari ini
Awan mendung telah tutupi hatiku yang sedih ini
Kilat kilat yang menyambar dan petir yang bergemuruh
Terasa bagai sebuah pedang yang menusuk-nusuk batinku
Kesedihanku bukan untuk dirimu
Karena kusadari dirimu bukanlah untukku
Ku tak pantas tuk mencintaimu
Meski harapan tetap ada namun
Harapan itu tak lagi jadi harapanku
1 comment(s) to... “Puisi Patah Hati 2”
1 komentar:
Uhmmmmmm . . . .
Posting Komentar